Senin, 02 Februari 2009

Sedikit tentang Pitung

Kalau Inggris punya Robin Hood, si pemanah ulung dari hutan Sherwood. Betawi juga punya jagoan yang gak kalah gahar, namanya Pitung, jawara dari Rawabelong. Dua-duanya memang mirip, sering mencuri hartanya orang tajir yang serakah buat orang miskin.Kata Bang Somad yang saban ari nongkrong di Mesjid Al Alam, Marunda, Si Pitung lahir di Rawa Belong dari pasangan Bang Piun dan Mpok Minah. Kemudian belajar mengaji dan silat sama Haji Naipin.Setelah dewasa, Pitung melihat orang Betawi sering jadi korban ketidakadilan Kumpeni. Ceritanya, begitu dia sudah jago mengaji dan silat, dia bikin gerakan perlawanan bersama para jawara dari Tangerang, Priok, malah ada yang dari Banten ikut bergabung ke komplotannya Pitung. Salah satunya temannya yang juga kesohor namanya Ji’ih. Komplotan Pitung sering merampok hartanya tuan tanah atau pembesar Kumpeni. Setelah itu uang rampokannya dibagikan ke orang miskin. Makanya, biar kate banyak yang bilang dia pencuri, buat orang miskin dia adalah pahlawan. Pitung juga tidak suka dengan ulah Kumpeni yang seenak udelnya narik pajak sama orang-orang miskin.Ulah Pitung rupanya membuat gerah Kumpeni, Si pitung jadi buronan. Mulai dari centeng bayaran sampai marsose Belande semua nguber-nguber dia. Berkali-kali dia lolos, selain katanya dia punya ilmu ngilang dan kebal peluru, dia juga sering diumpetin sama orang-orang kampung yang membela dia, malah si Pitung ini sering dibantu sama Koh Ahong, pedagang keturunan Tionghoa yang anaknya cantik dan bodinya demplon. Si Pitung sering datang ke rumah Koh Ahong sekedar silaturahmi.Bang Somad melanjutkan cerita, setelah lama jadi buronan Kumpeni, Pitung akhirnya tertangkap Kumpeni yang pakai akal licik. Kumpeni datang ke rumah Haji Naipin, gurunya Pitung, Haji Naipin lantas ditodong pistol dan diancam keluarganya mau dibunuh jika tidak memberitahukan rahasia ilmunya Pitung. Terpaksa Haji Naipin kasih tahu. Kemudian Kumpeni segera menyusun strategi. Akhirnya di sebuah tempat yang tidak jelas persisnya, Pitung terdesak digempur pasukan Kumpeni, belum sempat dia mengeluarkan jurus ngilang, Kumpeni keburu menembak dia menggunakan peluru emas, akhirnya Pitung nyusruk di tanah dengan dada berlumuran darah. Soal kelemahan Pitung banyak cerita yang beredar, ada yang bilang kelemahan Pitung adalah dilempar telur busuk baru bisa ditembak. Bang Somad sendiri tidak tahu persis soal kelemahan Pitung, “Lha gua juga pan belon lahir. ” katanya singkat. Cerita Pitung memang sudah mengakar di kalangan masyarakat Betawi, masalah benar atau tidaknya orang tidak peduli. Yang jelas, sepak terjang Pitung dapat menjadi inspirasi buat kaum muda. Sekarang, rumah panggung peninggalan Pitung masih berdiri, di rumah itulah pernah tersulut gerakan heroik pemuda kampung, Pitung, si Robin Hood Betawi

0 komentar: